Bonjour Mates! Seusai Negeri Para Bedebah dan Negeri Diujung Tanduk, ternyata masih ada buku fiksi bergenre aksi – kriminal lainnya, yaitu novel Pulang Tere Liye, salah satu penulis top dan populer di Indonesia.
Terbit tahun 2015 silam, novel Pulang Tere Liye ini berhasil mencuri perhatian karena cerita dan berbagai adegan aksinya ditulis secara apik serta terasa hidup. Tak heran jika terdapat sekuel dari novel tersebut yang baru saja terbit dua tahun lalu.
Penasaran dengan ciamiknya Tere Liye dalam menulis novel aksi? Yuk, langsung aja kita review novel Pulang Tere Liye ini!
Sinopsis Novel Pulang Tere Liye
“Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga Mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.”
Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.”
Novel ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Bujang yang tinggal bersama kedua orang tuanya, Samad dan Midah, di tepi hutan Sumatera. Hidupnya sederhana, seperti anak kecil pada umumnya. Itu adalah awal dari perubahan hidupnya hingga rombongan Tauke Besar datang untuk berburu. Malam itu, Bujang kehilangan rasa takutnya setelah melawan babi raksasa. Keesokan harinya, ia pergi ke kota dengan kelompok dan meninggalkan selokan untuk pertama kalinya.
Di kota, Bujan disambut baik oleh warga keluarga Tong yang dipimpin Tauke Besar. Seiring berkembangnya keluarga Tong, begitu pula Bujang, yang tumbuh menjadi petarung yang lebih cerdas, lebih kuat, dan lebih terampil.
Dua puluh tahun kemudian, keluarga Tong telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi tidak resmi di kawasan Asia-Pasifik. Bujang bertindak sebagai pemecah masalah tingkat tinggi yang merupakan tukang daging nomor satu keluarga Tong. Perebutan kekuasaan dan pengkhianatan akan terus berlanjut seiring berakhirnya era kepemimpinan Tauke Besar. Saat itu, Bujan mati-matian berjuang untuk menyelamatkan keluarga Ton dengan bantuan orang-orang dari masa lalunya.
Baca juga: [DOWNLOAD] Novel Hujan – Tere Liye PDF: Tentang Ikhlas
Review Novel Pulang Tere Liye
Rasanya, sudah tak perlu diragukan lagi kemampuan Tere Liye untuk mengemas suatu cerita menjadi sangat hidup. Meski alur novel Pulang Tere Liye ini campuran alias maju mundur, temponya masih pas sehingga pembaca tidak bingung dan masih bisa mengikuti ceritanya dengan baik.
Menceritakan kisah Bujang, seorang anak dari penjagal paling tersohor yang nyatanya bisa tumbuh menjadi sosok sempurna, baik dari kemampuan berburu, berkelahi, hingga akhirnya menjadi penyelesai masalah dengan pola pikir maju. Semua hal tersebut dapat dilihat dan dinilai lebih mudah karena novel Pulang Tere Liye ini menggunakan sudut pandang orang pertama dari Bujang.
Ketika mendengar kata Pulang, pasti ada banyak persepsi yang terlintas. Apakah pulang itu berarti kembali ke rumah, orang tua, kampung halaman, dan lain sebagainya. Namun, Tere Liye membuat arti Pulang lebih memukau, yaitu ketika kita ‘melambat’, mengenali diri kita sendiri, berdamai dengan hidup hingga segala kebencian dalam hati.
Maka dari itu, meskipun novel Pulang Tere Liye memiliki genre aksi dan kriminal, masih ada banyak sekali pelajaran hidup yang dapat dipetik untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa quotes favoritku di novel ini yaitu:
“Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar kalian.”
“Ketahuilah, Nak, hidup ini tidak pernah tentang mengalahkan siapapun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran.”
Download Novel Pulang Tere Liye PDF
Untuk kamu yang penasaran dengan kisah Bujang dan perjalanan pulangnya, kamu bisa langsung download novel pulang tere liye pdf pada link dibawah ini ya!
Baca juga: Download Buku Educated PDF – Tara Westover: Mind Blowing
Demikian review sekilas serta link download novel Pulang Tere Liye PDF yang akan sangat cocok jika kamu juga penggemar dari dwilogi novel Tere Liye sebelumnya yaitu Negeri Para Bedebah dan Negeri Diujung Tanduk.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat ya!